Entrepreneurhip merupakan salah satu program khusus yang menjadi keunggulan Sekolah Cendekia BAZNAS, di sekolah bebas biaya tersebut seluruh siswa diberikan pendampingan kewirausahaan, satu diantaranya adalah budidaya jamur tiram. Dalam satu kali siklus tanam di dalam kumbung berhasil terkumpul 9 kwintal.
Jamur tiram dipilih karena memiliki peluang pasar yang tinggi, hal ini dapat dilihat dari konsumsi di Indonesia sebesar 0,18 kg per kapita menurut kementrian pertanian. Terlebih dengan sebaran siswa dari 24 provinsi berbeda di seluruh Indonesia membuat skill budidaya yang di ajarkan Sekolah Cendekia BAZNAS dapat diaplikasikan di daerah masing-masing nantinya setelah lulus.
Fahmi Hidayah, guru agroedu sekolah yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat tersebut menjelaskan bahwa berbudidaya jamur lebih menguntungkan karena dapat dipanen setiap hari dengan perawatan yang tidak terlalu membutuhkan energi lebih.
“Kami memiliki kumbung (tempat budidaya jamur tiram) yang menjadi laboratorium hidup untuk belajar budidaya, disini seluruh siswa bertanggung jawab dari mulai pemeliharaan hingga panen, dengan memiliki 3.000 baglog kami panen satu kali siklus sebanyak 9 kwintal jamur”. Jelas Fahmi.
Selain budidaya, seluruh siswa diajarkan pula bagaimna menjual hasil tanam mereka, melalui program market day, siswa menjual seluruh jamur baik dalam bentuk jamur maupun hasil olahan berupa jamur krispi.
Kepala program Sekolah Cendekia BAZNAS, Ahmad Kamaluddin Afif mengatakan bahwa entrepereneurship bagi siswa dapat menjadi katalis transformasi mustahik menjadi muzakki.
“BAZNAS merancang, agar para siswa yang telah menempa pendidikan disini menjadi agen-agen perubahan salah satunya melalui ekonomi dengan edukasi berwirausaha, agar langkah ini menjadikan siswa mandiri, terampil, dan bermental tangguh untuk menjadi muzaki,” kata Ahmad.
“Santri SCB telah memulainya, diantaranya melalui budidaya jamur tiram. Dalam 1 kali siklus, sebanyak 9 kwintal panen jamur siap jual. Selain itu SCB mengajarkan budidaya ikan nila dan lele pada 12 kolam yang dapat memproduksi 9 ton ikan per tahunnya,” kata Ahmad.